SISTEM DAN LINGKUNGAN
A. Pengertian Termodinamika
Termodinamika berasal dari 2 kata yaitu “thermos” dan “dynamic”. Thermos berarti
panas, dan dynamic berarti perubahan,
berubah. Jika berdasarkan arti katanya, maka termodinamika berarti perubahan
panas. Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang mempelajari
tentang materi yang ada dalam keseimbangan, baik keseimbangan terhadap
perubahan suhu, tekanan dan komposisi kimia. Dalam termodinamika juga dibahas
tentang hubungan antara panas dan usaha.
Prinsip dan metode dalam termodinamika nantinya digunakan
sebagai dasar untuk menjelaskan cara kerja sistem. Termodinamika nantinya akan
berfungsi sebagai landasan dalam merancang sebuah mesin, seperti motor roket,
motor bakar, pusat pembangkit tenaga listrik, turbin, alat pendingin udara,
sistem
pemanas surya dan lain-lain.
Terdapat 3 hukum dalam termodinamika, yaitu :
·
Hukum ke-Nol Termodinamika, membahas tentang
konsep kesetimbangan termal.
·
Hukum I Termodinamika, membahas tentang
kekekalan energi
·
Hukum II Termodinamika, membahas tentang arah perubahan alami distribusi energi
dan memperkenalkan prinsip
peningkatan entropi
B. Sistem dan Lingkungan
Ada 2 istilah yang berkaitan dengan termodinamika, yaitu
sistem dan lingkungan. Sistem merupakan suatu batasan atau daerah yang
dijadikan objek analisis (menjadi pusat perhatian). Sedangkan lingkungan adalah
daerah di luar sistem. Lingkungan ini dapat mempengaruhi sistem. Sistem dan
lingkungan biasanya dipisahkan oleh sebuah pembatas (boundary). Pembatas ini dapat bersifat nyata maupun imaginer dan
tidak tetap dalam bentuk dan volumenya.
|
|

Gambar 1. Skema sistem dan lingkungan
Berdasarkan interaksi dengan
lingkungannya sistem dibedakan menjadi 3, yaitu :
·
Sistem terisolasi à tidak terjadi
pertukaran panas antara sistem dengan lingkungan (sistem tidak terpengaruh oleh
lingkungan)
·
Sistem terutup à sistem dan lingkungan
dapat terjadi pertukaran energi, namun tidak terjadi pertukaran materi. Contoh
dari sistem tertutup ini adalah rumah hijau.
·
Sistem terbuka à antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi.
C. Keadaan Sistem
Keadaan suatu sistem termodinamika dapat dinyatakan dengan
beberapa besaran, yaitu kerapatan, tempreratur (T), volume (V) dan
tekanan (P). Besaran dalam
termodinamika dibedakan menjadi dua, yaitu besaran extensive dan besaran
intensive. Besaran extensive adalah
besaran yang dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem. Sedangkan besaran intensive adalah suatu besaran yang
tidak terpengaruh oleh massa atau jumlah mol suatu sistem. Sistem yang berada
dalam keadaan kesetimbangan mekanis, kimiawi, dan kesetimbangan termal dapat
dikatakan sistem tersebut berada dalam keadaan kesetimbangan termodinamika.
D. Pengertian Proses
Proses adalah perubaha sistem dari suatu keadaan ke
keadaan yang lain. Suatu sistem dikatakan mengalami sebuah proses jika
koordinat termodinamikanya berubah karena adanya interaksi sistem terhadap
lingkungannya. Koordinat termodinamika dalam hal ini adalah tekanan,
temperature dan volume. Jenis interaksi dibedakan menjadi 3 yaitu interaksi melalui usaha luar,
interaksi melalui perpindahan kalor, dan interaksi melalui usaha luar ditambah
pertukaran kalor.
Dalam
sistem termodinamika dikenal adanya 6 proses termodinamika, yaitu :
·
Proses reversibel
adalah suatu proses yang keadaan mula-mula sistem dapat dikembalikan tanpa
merubah keadaan di sekeliling sistem, proses ini berlangsung lambat dan setiap
saat selalu dalam keadaan setimbang.
·
Proses
ireversibel yaitu suatu proses yang keadaan mula-mula dari
sistem tidak dapat dikembalikan tanpa merubah keadaan di sekelilingnya.
·
Proses
adiabatik adalah
suatu proses yang tidak disertai dengan pertukaran kalor antara sistem dengan
lingkungan. Dalam hal ini sistem terisolasi dari lingkungan. Di dalam proses
ini berlaku dQ = 0. Antara sistem dengan
lingkungan hanya terjadi interaksi melalui usaha luar.
·
Proses
isotermis adalah proses dalam suatu sistem yang dijaga ketetapan suhunya
(suhu selalu konstan). Suhu ga ideal berbanding lurus dengan energi dalam gas
(U = 3/2 nRT). Dengan demikian proses isotermis tidak terjadi perubahan energi
dalam. Kalor yang ditambahkan pada sistem digunakan untuk melakukan kerja. dalam proses ini berlaku p V = C.
·
Proses
isokoris adalah
proses dalam suatu sistem yang suhunya diperlukan tetap. Karena volume sistem
selalu konstan, maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada lingkungan beditu
pula sebaliknya. Dalam proses ini berlaku p/T = C.
·
Proses isobaric
adalah proses
dalam suatu sistem yang tekanannya dipertahankan tetap. Karena yang konstan
adalah tekanan, maka perubahan energi dalam (delta U), kalor (Q) dan kerja (W)
pada proses isobarik tidak ada yang bernilai nol. Dalam proses ini berlaku V/T = C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar